Senin, Februari 16, 2009

perkembangan teori atom

Perkembangan Teori Atom

1. Teori Atom Dalton

Teori Atom yang pertama kali dikemukakan dan dilandasi data ilmiah adalah teori Dalton. Teori atom Dalton dapat menjelaskan Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Perbandingan Tetap dengan baik. Pokok-pokok teori Dalton sebagai berikut :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur.
b. Atom tidak dapat dibagi lagi.
c. Atom-atom unsur yang sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom unsur tidak sejenis mempunyai unsur yang berbeda.
d. Reaksi kimia terjadi karena penggabungan dan pemisahan atau pemutusan ikatan antar atom.
Namun demikian teori Dalton juga mempunyai beberapa kelemahan,
di antaranya :
1. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan atom unsur yang lain.
2. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
3. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
Model atom Dalton dapat digambarkan sebagai bola yang berbentuk bulat masif.

2. Teori Atom Thomson

Setelah penemuan elektron dengan menggunakan tabung sinar katode oleh J. J. Thomson, maka teori Dalton yang mengatakan bahwa atom adalah partikel yang tidak terbagi, tidak dapat diterima lagi.
Atom merupakan bola bermuatan positif yang di permukaannya elektron. Model atom Thomson digambarkan sebagai kismis yang tersebar pada seluruh bagian roti sehingga sering disebut dengan model roti kismis.
Kelemahan model atom ini adalah belum menggambarkan letak dan lintasan elektron dalam suatu atom.

3. Teori Atom Rutherford

Rutherford (1911) mengadakan percobaan hamburan sinar alfa oleh lempeng emas tipis.
Dari percobannya, Rutherford menyimpulkan sebagai berikut : “Atom mempunyai inti bermuatan positif yang sangat kecil dan padat. Di dalam inti terdapat proton dan massa atom terpusat pada intinya. Inti atom sangat kecil disbanding volumenya sehingga banyak terdapat ruang kosong dalam atom. Inti atom dikelilingi elektron. Atom bersifat netral sehingga muatan positif (inti atom) sama dengan muatan negative (elektron).”
Kelemahan model atom ini adalah Rutherford tidak mampu menerangkan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom. Menurut teori fisika klasik, jika elektron bergerak mengelilingi inti yang muatannya berlawanan, elektron akan kehilangan energi. Akibatnya, elektron jatuh ke inti.
Keterangan data :
=) Sebagian sinar alfa dapat tembus karena melalui daerah hampa
=) Partikel alfa yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalami gaya tolak inti.
=) Partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti atom bermuatan positif dan sangat pejal.

4. Teori atom Bohr

Niehls Bohr, seorang ahli fisika, memperbaiki teori atom Rutherford, yaitu dengan mengadakan percobaan spectrum hydrogen. Hasil percobaaan Bohr dapat disimpulkan sebagai berikut :
Atom terdiri atas inti bermuatan positif yang dikelilingi elektron bermuatan negative menurut lintasan-lintasan tertentu (orbit).
Elektron beredar mengelilingi inti pada orbitnya tanpa mengalami perubahan energi.
Elektron berpindah dari orbit dalam ke orbit luar dengan menyerap energi dan sebaliknya, memancarkan energi jika berpindah dari orbit luar ke orbit dalam.

5. Teori atom Modern

Menurut teori dualisme, elektron di dalam atom dapat dipandang sebagai partikel dan gelombang. Dengan dasar ini, Heisenberg mengemukakan teori ketidakpastian.
Teori ketidakpastian menyatakan bahwa kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat hanyalah kemungkinan terbesarnya atau probabilitasnya. Dengan demikian, kedudukan dan kecepatan gerakan elektron dalm atom ditemukan dalam ruangan tertentu dalam atom yang disebut orbital. Teori mengenai elektron berada dalam orbital-orbital di seputar inti atom inilah yang merupakan pokok teori atom modern.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

..hoi tuk smuana..
..weLcome to my bLog..

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda